Rabu, 10 Februari 2010

Perjuangan sang ibu dan Air mata anak-anak

Kisah Kasih Ibu

Dalam diam, kurenungkan kembali saat-saat seperti dulu.
Di sudut bangku aku terdiam sesenggukkan. Bentakkan keras ibuku mampu mematahkan kerasnya hatiku. Saat itu aku baru berusia 8 tahun. Dimana pada usia itu, anak-anak masih berada dalam kungkungan kasih sayang orang tua dan masih bermain bebas, tertawa ria dengan teman-teman sebayanya. Tapi, justru berbeda dengan masa kecilku. Mungkin ini merupakan refleksi dari kehidupan di desa terpencil, dimana anak-anak kecil harus membantu orang tuanya mencari nafkah.
Bersama dengan ketiga kakak perempuanku dan dikomandoi oleh ibuku, kami mengangkat padi hasil panen kami hari ini. Beratnya satu karung padi 50 kg tidak mampu mengalahkan semangat ibu dan kakak-kakakku. "Hemm... sakit benar rasanya punggung ini",ujar ibuku yang memang sudah mulai renta walaupun baru memasuki umur 30 tahun-an.
Setiap harinya aku mendengar keluhan panjang dari ibuku. aku mengerti akan sulitnya hidup yang dialami kedua orang tuaku. Hidup yang jauh dari cukup, dengan menyekolahkan anak-anak ke tempat yang jauh.
Bukan hal yang mudah bagi seorang ibu yang sangat mengasihi anak-anaknya, melepas begitu saja kepergian orang yang disayangi.....

Sekarang keadaan mulai berbeda. anak-anak ibuku mulai pergi dari rumah karena harus membina rumah tangga sendiri. Tinggalllah kini ibuku yang sudah tu renta bersama ayah dan adikku yang terkecil. Kadang bila teringat beliau...air mata ini jatuh seketika.

Sungguh berat perjuangan seorang ibu.... Inginku cepat selesai dari menuntut ilmu di perguruan tinggi ini. Ingin kubawa orang tuaku menikmati masa tua mereka dengan ketenangna dan kebahagiaan. Ingin kutunjukkan kepada mereka hal-hal yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Aku ingin......aku ingin....aku ingin mengabulkan apapun yang mereka inginkan. Aku ingin mereka merasakan hal yang sangat menggembirakan dalam kehidupan mereka....

Bantulah aku ya Rabb......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar